Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

27 Jan 2012

Sandal Kulit Untuk Sang Raja


Dahulu, disebuah kerajaan yang mamkmur ada seorang Raja ingin berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Iapun memutuskan untuk berjalan kaki, namun baru beberapa meter saja berjalan di luar istana, kakinya terluka karena terantuk batu. Sang rajapun berpikir, ‘Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali, aku harus memperbaikinya.”

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana, ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di seluruh negeri dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan dengan mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Ditengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadapsang araja. Pertapa itupun berkata kpeada sang raja, “Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi unutk melapisi jalan-jalan di negeri ini. Padahal, yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja". Sang rajapun berpikir sejenak, lalu ia berkata. "Kau benar, sesungguhnya yang aku butuhkan hanyalah dua potong kulit sapi seukuran kakiku". Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “sandal”.

Kawan, kadangkala untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman, kita harus mengubah cara pandang akan dunia, hati kita, dan diri kita sendiri, bukan dengan jalan mengubah dunia itu terlebih dahulu.

Kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia ada dalam pikiran kita. Kadang kita merasa dunia ini hanyalah suatu bentuk personal milik kita sendiri, dan pemain di dalamnya adalah kita sendiri. Bahkan tak ada orang lain yang terlibat disana. Sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia adalah bayangan kita sendiri.

Ya, memang jalan kehidupan yang kita tempuh akan terjal dan berbatu. Namun, Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit atau melapisi hati kita, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan dimanapun?

0 komentar:

Posting Komentar