Alkisah, ada dua orang kakak beradik yang dikutuk menjadi katak akibat kenakalan mereka. Untuk dapat kembali menjadi manusia, mereka harus mengembara jauh ke dalam hutan menemui kakek bijak yang dapat menghapus kutukan itu.
Selama pengembaraan, banyak sekali rintangan dan cobaan yang harus mereka alami, apa lagi sebagai seekor katak. Berbulan-bulan waktu yang dihabiskan, akhirnya mereka pun berhasil menemukan kakek bijak itu dan segera menyampaikan permasalah mereka.
Setelah mendengarkan penjelasan mereka, kakek bijak itu pun berkata, "Selama ini banyak sekali kenakalan yang telah kalian berdua lakukan. Maka untuk kembali menjadi manusaia, kalian harus menjalani hidup sebagai pemberi, dan yang satu lagi sebagai penerima. Siapa di anatara kalian yang ingin menjadi pemberi dan siapa yang ingin menjadi penerima?"
Mendengar pertanyaan itu, katak yang pertama berpikir dalam hati, "Menjalani hidup menerima tidak akan menderita bahkan menyenangkan." Setelah berpikir demikan ia bergegas menjawab, "Kakek, izinkanlah saya menjalani hidup sebagai penerima."
Melihat A berujar demikian, B sama sekali tidak iri. Bahkan ia berpikir, Menjalani hidup memberi berarti selalu membantu orang lain. Suatu perbuatan yang mulia! Tanpa ragu- ragu, B berkata, "Kakek, saya rela menjalani hidup sebagai pemberi."
Setelah mendengar jawaban kedua katak itu, Kakek bijak mencatat penentuan masa depan keduanya dan berkata, "B, karena kau memilih hidup memberi, maka engkau akan menjadi orang kaya yang dermawan, suka beramal dan menolong orang. Sedangkan kau A, karena mengharapkan hidup menerima, maka engkau akan menjadi pengemis yang hidup dari pemberian orang lain."
This post is having a perfect explanation about this topic. Key point of this post is valuable information. Many things are now clear to me. I am thankful for this post.