Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

12 Mar 2012

Daun Besar


Di sebuah padang yang luas, hiduplah sebatang pohon kecil dengan beberapa daunnya. Di antara daun-daun tersebut, terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Karena itulah, ia dianggap sebagai pelindung bagi daun lainnya.

Suatu ketika tibalah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu pun mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Sedangkan daun besar yang tadinya kuat, mulai terlihat keriput. Namun ia tetap berusaha untuk melindungi daun lainnya agar tidak kehilangan air lebih banyak lagi dari sengatan matahari yang sangat terik.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, akhirnya daun besar itu sampai pada puncak usahanya. Ia mulai  sobek dan kehilangan kekuatannya, sehingga daun lain mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu. 

Beberapa hari kemudian, daun besar itu merasa tidak kuat lagi untuk bertahan. Ia lalu berkata kepada daun-daun yang lain. "Teman-teman, aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian. Aku akan gugur sebentar lagi. Aku harap, kalian mau memaafkanku karena tidak bisa melindungi kalian lagi." Setelah berkata demikian, akhirnya daun besar itu pun luruh ke tanah. 

Musim kemarau terus berlanjut, dan daun-daun di pohon kecil itu terus berusaha untuk bertahan hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang selama ini berjasa melindungi mereka. 

Disaat mereka sudah mulai kehilangan harapan, tiba-tiba mereka merasa adanya air dan makanan dari tanah. Mereka pun terheran-heran akan adanya keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari penyebanya, akhirnya mereka menyadari bahwa semua itu berasal dari daun besar yang sudah membusuk dan menghasilkan air serta sari makanan bagi mereka. 

Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar itu, mereka berhasil bertahan sampai musim hujan tiba. Mereka pun sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu, padahal sampai akhir hayatnya, daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi mereka.

0 komentar:

Posting Komentar