Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

9 Mar 2012

Siapa yang Mendorongku...


Di suatu negeri, ada seorang saudagar kaya  sedang menyelenggarakan sebuah pesta. Sebagai penutup dari pesta tersebut, ia memberikan sebuah sayembara kepada hadirin yang datang. Mereka ditantang menyebrangi sebuah kolam yang penuh dengan buaya dan ular berbisa. Barang siapa berhasil melewatinya, akan di berikan dua tawaran hadiah. Yang pertama, dinikahkan dengan putri saudagar yang sangat jelita dan segala hak waris. Sedangkan yang kedua, ia akan diberikan sebuah rumah megah, dan emas yang banyak.

Tiba-tiba terdengar bunyi ceburan air yang cukup keras disusul gerakan seorang pemuda yang begitu cepat melewati kolam tersebut.

Sang saudagar lalu menghampiri pemuda tersebut begitu ia tiba di sisi kolam, dan bertanya, "Baiklah, karena kamu telah berhasil melakukannya, hadiah mana yang kamu inginkan?"

Pemuda tersebut hanya diam sambil menggelengkan kepalanya. Sang saudagar pun bertanya kembali, "Lalu apa yang kamu inginkan?"

Sambil terengah-engah, si pemuda menjawab. "Saya hanya ingin tahu, siapa yang telah mendorongku ke dalam kolam itu?"

***

Lihatlah kisah diatas, bagaimana pemuda tersebut dapat melakukan hal yang cukup mustahil dilakukannya, tapi dapat dilewatinya setelah didorong seseorang. Bahkan ia mampu bergerak cepat karena merasa ada ancaman dari ular berbisa dan buaya.

Kawan, itulah yang kita butuhkan, sebuah 'DORONGAN'. Disetiap diri seseorang menyimpan sebuah kekuatan yang sangat besar, dan itu membutuhkan sebuah dorongan untuk membangkitkannya. Kita juga harus selalu bersemangat dan gesit dalam setiap hal, karena ada sebuah ancaman yang akan terus mengiringi perjalanan kita. Ancaman terbesar kita adalah waktu yang akan terus berlalu dengan sia-sia, maka jangalah merasa kalah sebelum mencobanya.
“Seorang profesional tidak hanya tahu dan ahli terhadap sesuatu, melainkan juga seseorang yang dapat melakukan pekerjaan terbaiknya saat dia merasa tidak ingin melakukannya.”

0 komentar:

Posting Komentar