Short Message Service (SMS) atau yang dikenal di Indonesia dengan pesan singkat ternyata menimbulkan masalah kesehatan lebih besar pada kaum remaja. Menurut harian Amerika Serikat, New York Times, semua aksi jempol dan gerakan pengulangan dalam kegiatan SMS bisa menyebabkan masalah otot.
Selain itu, remaja yang kerap tidur di dekat telepon genggamnya, juga akan mengalami masalah tidur. Ini karena mengirim dan menerima SMS membuat seseorang sulit tidur lelap. Dan karena kaum remaja ber-SMS di mana pun dan kapan pun, aktivitas ini menurunkan kadar perhatian mereka.
Menurut penelitian, remaja di AS menerima dan mengirim sebanyak 2.899 SMS per-bulan. Sebagian besar dari mereka bahkan ber-SMS saat berkendara. Dilansir dari TextingAccident.com, berkendara sambil menggunakan telepon genggam ternyata bisa mengurangi aktivitas otak hingga 37 persen.
Selain masalah kesehatan pribadi, berkendara sambil menggunakan telepon genggam juga mengancam keselamatan pengendara lain. Sebuah studi membeberkan jika kegiatan ini meningkatkan resiko kecelakaan hingga 400 persen. Telepon genggam juga kerap diasosiasikan sebagai pengalih perhatian terbesar dalam kejadian tabrakkan.
Bukan cuma itu, menurut Medical News Today, mereka yang hyper-SMS ternyata cenderung tergoda untuk mengonsumsi alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi secara fisik, bahkan melakukan hubungan seks di luar nikah. (Sumber: NatiGeo
banyak banget dampak sms itu gan, terimaksih informasinya..
Blog yang bagus... semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi article tentang Tokyo Towers di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/03/tokyo-dilihat-dari-tokyo-tower.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/28hz6ndPV_g