Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

30 Jan 2012

Ada Apa di Balik Bermimpi


Mimpi berkaitan erat dengan tidur. Terjadinya mimpi dan apa yang diimpikan kadangkala menjadi pertanyaan yang membuat penasaran, sehingga ada baiknya kita mengetahui tentang hal ini.

Dalam jangka waktu tidur 8 jam, rata-rata seseorang mengalami mimpi selama 100 menit. Hanya saja, kebanyakan dari mimpi tersebut tidak diingat pada saat bangun. Ada sekitar 95% dari mimpi yang tidak kita ingat pada saat bangun, mimpi ini terjadi pada saat tidur REM (Rapid Eye Movement) yang merupakan bagian dari siklus tidur. Sedangkan mimpi yang kita ingat biasanya mimpi yang terjadi beberapa saat sebelum bangun dari tidur.

Yang menyebabkan kita mengalami mimpi adalah otak. Sebagai pusat dari aktivitas, otak selalu mendapat pesan dari panca indera dan mengatur kegiatan apa yang akan dilakukan pada waktu tidak tidur. Misalnya otak menerjemahkan apa yang kita lihat, otak membantu mengenali rasa dan aroma dari makanan, dan masih banyak lagi berbagai peran lainnya dari otak.

Pada saat tertidur, panca indera dari tubuh kita tidak bekerja, tetapi otak tetap bekerja, bahkan otak akan lebih aktif saat kita bermimpi daripada saat kita terbangun dan beraktivitas. Oleh karena itu, otak dapat menciptakan gambaran-gambaran berupa imajinasi tanpa ada peranan panca indera. Inilah yang disebut sebagai mimpi.

Uniknya, pada saat bermimpi, otot-otot dalam keadaan tidak aktif sehingga mencegah kita memerankan apa yang dialami dalam mimpi. Walaupun, mimpi tampak sangat nyata tetapi dengan tidak berfungsinya otot membantu agar kita tidak menciderai diri sendiri atau orang lain.

Apa yang menyebabkan kita bermimpi seperti itu? Mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak kita saat bermimpi tentang sesuatu. Apa yang akan kita mimpikan bergantung pada beberapa faktor. Kesan dan hal yang sangat membekas dalam ingatan kita ketika tidak tidur dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya. Rutinitas yang kita jalani juga dapat menyebabkan hal yang akan kita mimpikan. Kadangkala, kita mendapatkan mimpi mengenai solusi dari persoalan yang dihadapi. Misalnya, kita bermimpi tentang jawaban suatu soal ujian. Hal ini merupakan bukti bahwa pada saat tidur, proses berpikir tetap dapat berlangsung.

Mimpi yang sering dianggap sebagai bunga tidur memang merupakan sesuatu yang unik yang menyertai tidur. Kegiatan tidur sendiri sangat penting untuk memperbaiki sel-sel tubuh, membuang zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh dan memulihkan otak. Reorganisai otak berlangsung dan kegiatan memerbaiki mental saat tidur mimpi atau tidur REM. Itulah sebabnya jika Anda kurang tidur, pikiran terasa kacau. Maka, tidur dan mimpi dapat menyegarkan pikiran Anda.

Sumber: kumpulan.info

1 komentar:

Posting Komentar