Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

11 Jan 2012

Dari Mana Datangnya Cinta itu, Hati atau Otak ?




Sekian lama bergelut di dunia misteri (jadi dukun, tapi bukan dukun cabul lhoo) jadi pengen balik dulu ke dunia cinta (Ciee... jadi kalau digambarin dalam bentuk warna kemarin warnanya hitam sekarang pink). Cinta, cinta, dan cinta, hayooo apakah ada yang tau apa itu cinta yang sebenarnya? Cinta adalah ..... di mana ...... dan ....... itulah cinta. Lha kenapa kok titik-titik?, yup karena cinta memiliki banyak sekali makna dan artinya tergantung siapa yang menilainya, apakah itu orang yang sedang jatuh cinta, orang yang putus cinta, orang tua, anak muda dan sebagainya yang tentunya memiliki pendapat masing-masing mengenai cinta itu sendiri, jadi silahkan kalian nilai sendiri apa itu cinta menurut persepsi masing-masing.

Pada intinya cinta itu tetap menuju kepada satu hal, ya itu cinta itu sendiri, (wkwkwkwk gak jelas penjelasannya, muter-muter doang). Udalah ketimbang kalian pada jadi tambah bingung sama saya yang kaga ngerti ama cinta tapi sok PeDe nulis tentang cinta, mending kita bahas mengenai cinta yang lebih gampang, secara ilmiah gitu maksudnya. Emang cinta bisa dijelaskan secara ilmiah? 

Ada seorang Peneliti dari Syracuse University (tempat saya kul dulutuh), yaitu Om Profesor Stephanie Ortigue (maklum namanya rada mirip ama pakde gwe “Syahranie Om Gue” tuh miripkan?), ia menemukan ada 12 area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh cinta (tuh 12 bagian yang kerja di gajih gakya?). Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik. Hati-hati tuh bahan-bahan kimia kalau dicampurin sekaligus dengan mendadak bisa menyebabkan ledakanlo, ledakan cinta tapi.

Jadi, cinta itu berasal dari hati atau otak? "Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Menurut Om Ortigue berpendapat asalnya dari otak. "Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak."

(Nah jadi berdasarkan penemuan Om Ortigue cinta itu dari otak, eemmm.... oke masuk akal juga kalau demikian. Jadi misalnya ada yang lagi patah hatikan tinggal minum obat sakit kepala buat nyembuhinnya karena asalnya dari kepala (otak). Beda banget jika dari hati, pastinya bakalan repot karena sepengetahuan saya sampai sekarang belum ada tuh tukang pijit spesialis patah hati, kalu patah tulangmah banyak. Betul ga? Dibawa kedokter cinta mungkin bisa juga biar di pasang pen, hahahaha....)

Penelitian lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk syaraf yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan "cinta pada pandangan pertama" (cihuy, mau dong). Hal ini dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang menyebutkan kalau cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik (cinta kilat gitu, cepet datangnya tapi kalau sudah pergi lama banget ngilanginnya, T_T). 

Om Ortigue menjelaskan dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue. (Tuhkan bener, pasti ujung-ujungnya pakai obat sakit kepala, seperti yang saya bilang).

Studi Om Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat (kaya judul lagu, ada yang taugak siapa yang nyanyiin? Kalau ga salah liriknyasih nana nananana nanana itulo). contohnya cinta seorang ibu pada anaknya merupak cinta tanpa syarat. Hal ini menurut Om gue tadisih dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda (atas bawah, muka belakang) termasuk otak tengah. Kalau Cinta antara kekasih, nah ini yang paling seru, halo ngaku. Saya yakin 99,9999999% yang baca artikel ini pasti pada pengen tau bagian yang ini. Jadi cinta ini melibatkan area kognitif, area kognitif itu ternya bagian cinta yang mengharapkan adanya sebuah imbalan, dan penilaian fisik. (jadi kalau hari ini cowo kamu traktir makan  di warteg, besok kamu kudu teraktir dia makan di piza,  kan ada imbalannyatuh. wekwekwek).

NB: Abaikan kata-kata di dalam ( ) 

Refrensi: National Geographic

1 komentar:

  • Obat Pelangsing Herbal says:
    9 Mei 2016 pukul 01.09

    cinta datang dari otak dan hati udah gitu aja deh,,biar tidak ribet heheheh

Posting Komentar