Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

31 Jan 2012

Kisah Seekor Anjing yang Pintar


Seorang penjual daging sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing tersebut, tetapi si anjing tidak mau pergi. Akhirnya dihampirinya anjing tersebut. Ternyata ada sebuah catatan di mulutnya. Lalu si penjual daging mengambil catatan itu dan membacanya,” "tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu, dan ternyata memang ada uang sebesar 10 dollar di sana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik lalu diletakkannya kembali di mulut anjing Tersebut. Si penjual daging sangat terkesan dengan anjing itu, maka ia ingin mengetahui siapa pemilik anjing tersebut. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan hingga sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, dan menunggu lampu penyeberangannya  berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang, dan si penjual daging tetap mengikutinya.

Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat “papan informasi jam perjalanan”. Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan sampai sebuah bus datang. Si anjing lalu menghampirinya dan melihat nomor bus tersebut, namun ia kembali ke tempat duduknya.

Bus lain datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Penjual daging yang dari tadi menikutinya lantas ikut masuk ke dalam bus tersebut.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pedesaan. Si anjing tampak asik memperhatikan pemandangan sekitar perjalanan. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan dua kakinya dan menekan tombol tanda agar bus berhenti. Setelah bus berhenti ia keluar dengan kantung plastik masih di mulutnya.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging hingga si anjing berhenti di depan sebuah rumah, dan meletakkan kantung plastik yang ia bawa pada salah satu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tersebut. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya.

Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut, "Apa yang kau lakukan ..? Anjing ini adalah anjing yang jenius. Ia dapat masuk televisi untuk kejeniusannya."

Pria itu menjawab, "Kau katakan anjing ini pintar? Dalam minggu ini sudah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!”

Pesan Moral, 
Cerita ini sering terjadi dalam kehidupan kita. Banyak orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka dapat. Seringkali kita tidak menghargai bawahan kita yang telah bekerja dengan setia selama bertahun-tahun. Seringkali kita juga tidak menghargai atasan kita yang dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita selalu menonjolkan kesalahan dan kelemahan tanpa melihat kelebihan dan jasa orang lain.

Sumber: Renungan Harian

0 komentar:

Posting Komentar