Di dalam sebuah hutan, tinggallah seekor singa yang sangat besar. Ia merupakan raja rimba, dan semua binatang yang ada di hutan takut dan tunduk kepadanya.
Pada suatu hari, ketika ia sedang mengaum, tampak seekor hewan bertanduk pergi dari hadapannya. Hal itu membuat singa menjadi geram. Maka sang singa memerintahkan agar semua hewan yang bertanduk segera pergi meninggalkan hutan tersebut.
Walaupun ada ketentuan seperti itu, ada seekor hewan tapa tanduk yang masih ketakutan kepada singa. Dia adalah kleinci.
Suatu hari, saat si kelinci melihat wajahnya di air, dari situ ia tau, bahwa dirinya mempunyai telinga yang sangat panjang. "Hmmm... telingaku juga seperti sebuah tanduk, berarti akau juga harus pergi dari hutan ini. Jika tidak, wah berbahaya sekali. Pasti raja singa akan memerintahkan aku untuk pergi. Lagian aku juga sudah sangat muak denga tingkah pola raja singa yang sok kuasa itu" kata sang kelinci.
Mendengar hal itu, sahabat-sahabat kelincipun mencoba meyakinkannya. "Hai kelinci, lihatlah! Banyak hewan lain yang bertelinga panjang sepertimu, dan mereka tetap tinggal di sini, bagaimanapun telinga tidak bisa disamakan dengan tanduk. Tidak usah cemaslah, tidak akan ada sesuatu yang akan terjadi kepadamu."
Tapi kelinci yang penakut itu tidak puas dengan penjelasan sahabat-sahabatnya, ia masih gemetar ketakutan. Akhirnya ia pun bersembunyi di rumahnya dan tidak pernah keluar. Dia pikir singa akan memangsanya jika melihatnya bertanduk.
Disuatu siang, seekor tikus datang kerumah sang kelinci. "Selama ini aku tidak pernah melihat tanduk yang lentur seperti yang engkau milikki kelinci. Engkaupun dapat mengerakannya ke depan, ke belakang. Sebaiknya kau pergi saja menemui singa, dan menjelaskan segalanya. Dia pasti akan percaya kepadamu."
Mendengar penjelasan dari tikus tadi, sang kelinci menjadi sedikit berani. Lalu ia memutuskan untuk menghadap sang raja rimba. Akan tetapi, ketika akan sampai di sarang singa, kembali pikirannya diliputi rasa takut. Akhirnya ia mengurungkan niatnya dan lari meninggalkan hutan tersebut selamanya.
***
Kawan, dari kisah tersebut dapat mengajarkan kepada kita tentang satu hal. Bahwa bagi seorang penakut, akan mati jauh sebelum kematiannya.
0 komentar:
Posting Komentar