Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

29 Feb 2012

Ramalan Masa Depan


Disuatu hari, ada seorang laki-laki muda mendatangi seorang kakek tua yang konon dapat meramalkan masa depan. kakek tua itu lalu bertanya mengapa laki-laki tersebut begitu tertarik ingin mengetahui masa depannya.

"Yah, agar aku bisa melakukan banyak hal, dan bisa mengubah hal-hal yang tidak aku inginkan," kata laki-laki itu.

"Tapi, dengan begitu mereka tidak akan menjadi bagian masa depanmu," kata si kakek tua.

"Barangkali aku hanya ingin tahu masa depanku, supaya bisa mempersiapkan diri menghadapi apa-apa yang akan terjadi nanti." Sahut laki-laki itu lagi.

"Kalau hal-hal baik yang terjadi, tentunya akan menjadi kejutan yang menyenangkan," kata si kakek tua, "Kalau hal-hal buruk yang terjadi, dan kau sudah tahu sejak semula, kau pasti akan menderita bahkan sebelum itu terjadi karena memikirkannya."

"Aku ingin tahu tentang masa depan karena aku laki-laki," laki-laki itu melanjutkan. "Dan laki-laki menjalani hidup mereka dengan berpatokan pada masa depan."

Konon kakek itu ahli dalam meramal dengan melemparkan sebuah ranting ke tanah, dan menafsirkan berdasarkan posisi jatuhnya. Tapi hari itu dia tidak melemparkan sebuah ranting, melainkan menbungkusnya dalam selembar kain, dan memasukkannya kembali ke dalam tasnya.

"Anakku, aku menguasai ilmu membaca ranting, dan aku menggunakannya untuk mengetahui masa lampau. Di sana aku akan menemukan apa yang telah kau lewati dan terlupakan guna memahami keadaan di masa sekarang. Kalau orang-orang datang bertanya masa depan kepadaku, aku bukannya membaca masa depan mereka, aku sekedar menebaknya saja. Masa depan adalah milik Tuhan, dan hanya Dia-lah yang bisa mengungkapnya." 

"Bagaimana caraku menebak masa depan? Itu berdasarkan pertanda-pertanda yang ada sekarang ini. Kalau kau menaruh perhatian pada saat sekarang, kau bisa memperbaikinya. Dan kalau kau memperbaiki saat sekarang ini, apa yang akan datang juga akan lebih baik. Lupakan soal masa depan, jalani setiap hari sesuai ajaran-ajaran yang telah kau terima, yakinlah bahwa Tuhan selalu mengasihi hambaNya."
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya sendiri"

0 komentar:

Posting Komentar