Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

19 Mar 2012

Hanya Sebuah Koin

Kisah berikut, diadaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns.(bestmotivator)

Suatu hari, seorang pria tengah berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur, dan kondisi finansial keluarganya morat-marit. Ketika ia tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. "Huh, hanya sebuah koin kuno," gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia tetap mengambil koin itu dan membawanya ke sebuah bank.

"Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno," kata teller itu memberi saran. Pria itu pun mengikuti anjuran dari teller bank itu untuik membawa koin temuannya kepada kolektor uang kuno. Beruntung sekali, di sana si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar. 

Ia mulai memikirkan apa yang akan dilakukannya dengan uang itu. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. "Aku bisa membuatkan beberapa rak kayu untuk istriku menyimpan jambangan dan stoples." Pikirnya, yang lalu membeli kayu tersebut dan memanggulnya pulang.

Di tengah perjalanan pulang, ia melewati sebuah bengkel seorang pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang berkualitas, maka si pembuat mebel menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepadanya.

Ia terlihat ragu, namun pengrajin itu berhasil meyakinkannya dengan menawarkan mebel yang sudah jadi. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya, maka ia menukar kayu tersebut dengan lemari itu dan  membawanya pulang.

Di tengah perjalanan pulang, ia melewati sebuah rumah yang baru saja selesai dibangun. Di sana ada seorang wanita yang kebetulan melihatnya membawa sebuah lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar lemari itu dengan harga 250 dollar. Ia pun tampak senang dengan tawaran itu dan lantas menjualnya. Setelah menerima uang pembayaran, ia kembali melanjutkan perjalanannya.

Saat tiba di gerbang desa, ia berhenti sejenak untuk memastikan uang yang ia terima. Pada saat itu ada seorang perampok tiba-tiba keluar dari semak sambil mengacungkan belati ke arahnya dan merampas semua uang miliknya lalu pergi menghilang.

Istrinya kebetulan melihat kejadian itu dan berlari mendekatinya seraya bertanya, "Apa yang terjadi, kamu baik saja kan, apa yang diambil oleh perampok tadi?"

Ia lalu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh, bukan apa-apa, hanya sebuah koin tua yang kutemukan tadi pagi."

Kawan, Kita selayaknya menyadari, segala hal yang kita miliki dalam hidup adalah titipan sementara dari Tuhan. Dan kita tidak perlu tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika semua itu diambil kembali dari kita, karena kita bukanlah pemilik yang sesungguhnya.

1 komentar:

  • Gogod says:
    5 September 2012 pukul 21.58

    nice post, tulisan lama tapi tetap bagussss inspiring, motivating
    ijin copast & modif :
    http://cumancopast.wordpress.com/2012/09/06/ada-dan-tiada-adalah-sebuah-proses/

Posting Komentar