Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

22 Mar 2012

Hanya Lima Menit


Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku sebuah taman bermain pada minggu pagi yang cerah. “Itu putraku,” katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dengan T-shirt merah yang sedang meluncur dipelorotan. 

“Wah, bagus sekali bocah itu,” kata bapak di sebelahnya. “Lihat anak yang sedang bermain ayunan dengan T-shirt biru itu! Dia anakku,” sambungnya, memperkenalkan. 

Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. “Ayo Jack, kita pulang sekarang” 

Setengah memelas anaknya berkata, “Sebentar lagi Ayah, lima menit lagi boleh kan? Cuma tambah lima menit kok, yah.” 

Pria itu mengangguk dan Jack anakknya kembali meneruskan bermain ayunan. Menit-menit berlalu, sang ayah berdiri, dan kembali memanggil anaknya. “Ayo, ayo Jack, sudah waktunya kita berangkat” 

Lagi-lagi Jack memohon, “Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit kok yah? Boleh ya, Yah?” pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya. 

Pria itu bersenyum dan berkata, “Ya baiklah, teruskan bermainmu” 

Melihat adegan itu, ibu yang di sampingnya tersenyum dan berkata kepada pria itu. “Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar.” 

Setelah membalas senyum, pria itu lalu berkata, “Putraku yang lebih tua dua tahun darinya, bernama John. Tahun lalu ia terbunuh selagi bersepeda di dekat sini oleh pengendara mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John? Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal aku bisa terus bersamanya walau hanya lima menit lagi.” 

Sambil tertunduk pria itu melanjutkan, “Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama kepada Jack. Mungkin ia berpikir waktu ekstra lima menit yang saya berikan kepadanya hanya sebagai tambahan waktu untuk bermain. Tapi bagi saya, sayalah yang memperoleh tambahan waktu lima menit memandanginya bermain, menikmati kebersamaan bersamanya, dan menikmati tawa bahagianya.” 

*** 

Kawan, Hidup ini bukanlah suatu lomba, tapi hidup ialah masalah membuat prioritas. Prioritas apa yang kita miliki saat ini?, maka itulah yang harus kita berikan. Lima menit bukanlah waktu yang lama, tapi jika saja itu adalah waktu yang tersisa bagi kita untuk bersama dengan orang yang kita kasihi, maka waktu itu akan menjadi sangat istimewa dalam kehidupan ini. Berikanlah waktu untuk segala yang kita kasihi, dan kita tidak akan menyesal selamanya.

0 komentar:

Posting Komentar