Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

22 Jul 2013

Agar Tidak Terlihat Cantik, Wanita Suku ini Menyumbat Lubang Hidungnya


Mungkin kedengaran menakutkan jika dikatakan, bahwa ada orang yang menyumbat lubang hidungnya sendiri lantaran untuk melindungi dari suku-suku luar. Namun, ini ialah yang terjadi, disalah satu suku Indian mereka melakukan hal tersebut sesuai dengan ketentuan tradisi dan kebiasaan yang ada didaerah tersebut. 

Mereka adalah suku di Indian kelompok Apatani, terletak pada dataran tinggi Apatani Indian, Apatani atau Tani, ialah kelompok suku yang memiliki sekitar 60 ribu anggota. Mereka sering dipuji, karena pertaniannya yang sangat efisien dan dilakukan tanpa menggunakan bantuan binatang maupun mesin.

Mereka tidak memiliki catatan tertulis tentang sejarahnya. Tradisi yang ada diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Yang unik dari suku Apatani ini yaitu, tradisi untuk menutup atau menyumbat lubang hidung para wanitanya, hal ini sangat terkenal dan sudah berlaku sejak zaman dahulu kala.

Tradisi ini cepat memudar ditelan waktu, tradisi menutup hidung bagi kaum wanita sudah tidak populer lagi dikalangan muda. Jika kita berkunjun ke daerah sana, kita hanya akan menjumpai para wanita Apatani tua yang masih menjalankan tradisi itu.

Menurut Apatani, steker (penutup/penyumbat) hidung itu terlahir, sebagai cara untuk melindungi wanita-wanita suku itu. Rupanya, perempuan Apatani selalu dianggap paling indah di antara suku-suku Arunachal, desa mereka terus-menerus diserbu oleh suku-suku tetangga, dan para wanita itu pun lantas diculik.


Untuk membuat diri mereka tidak menarik bagi suku-suku lainnya, maka wanita Apatani mulai mengenakan hidung yang disumbat yang mengerikan ini, dan mentato wajah mereka dengan garis horizontal, dari dahi hingga ke ujung hidung, serta lima garis di dagu mereka.

Namun, karena perkembangan jaman, dan semua sudah serba modern, para wanita Apatani yang lahir sejak tahun 1970, sudah tidak mau lagi meneruskan tradisi mengerikan seperti itu lagi.

0 komentar:

Posting Komentar