Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

6 Jan 2012

Pohon Darah Naga yang Unik di Kepulauan Socotra

 
Pohon Darah Naga, Pohon ini ditemukan pada tahun 1880 oleh Profesor Issac Bayley Balfour. Bentuk pohon ini seperti jamur, daunnya berbentuk seperti pedang yang bersusun dan bergerombol di atas pohonnya. 

Yang unik dari Pohon ini ialah, ia mampu hidup hingga berusaia lebih dari 300 tahun dan pohon ini mampu tumbuh di daerah yang beriklim kering. Pohon darah naga yang berasal dari Pulau Socotra ini masih bersaudara dengan Dracaena Draco dari kepulauan Canary, Spanyol. Di tempat asalnya, Dracaena Draco juga disebut debagai Pohon Darah Naga. 

Pohon ini disebut Pohon Darah Naga karena getahnya yang berwarna merah seperti darah. Menurut sebuah legenda pada zaman penamaan Pohon Darah Naga ini berdasarkan sebuah peristiwa, ada seekor ular balistik yang besar yang dianggap masyarakat sebagai seekor Naga. Suatu ketika Naga tersebut bertarung dengan seekor gajah besar, dan akibat dari pertarungan itu membuat keduanya tewas dengan bersimbah darah. Menurut legenda tersebut darah dari kedua binatang tersebut bercampur, dan dari percampuran darah kedua hewan tersebut maka tumbuhlah sebatang pohon, pohon inilah yang dipercaya sebagai Pohon Darah Naga. 

Konon Getah dari Pohon Darah Naga ini sangat berguna untuk pengobatan, pewarna, pemanis, dan pengharum ruangan.

Fakta yang ada bahwa getah dari pohon ini telah digunakan sebagai obat dan pewarna jauh sejak zaman dahulu kala, yaitu sekitar abad pertama masehi oleh bangsa Romawi kuno, Yunani Kuno, dan bangsa Arab. Lalu sejak abad ke-18, getah pohon ini dipakai sebagai pernis untuk biola di Italia. Hingga saat ini Pohon Darah Naga masih digunakan sebagai pernis biola dan juga digunakan pada proses photography. 

1 komentar:

Posting Komentar