Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

5 Feb 2012

Cobaan menjadikan Kita Lebih Berharga


Ada seorang anak yang sedang mengeluh pada ayahnya yang seorang koki (juru masak). Si anak merasa kehidupan yang selama ini ia jalani begitu berat. Anak itu tidak tahu bagaimana ia harus menghadapinya, dan iapun hampir menyerah dengan kenyataan yang ada, karena setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Sang ayah yang mendengar keluhan anaknya tersebut lalu mengajaknya ke dapur. Di sana sang ayah mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih, sang ayah memasukkan wortel ke dalam panci pertama. Di panci kedua dimemasukkan telur dan di panci ketiga adalah kopi bubuk. Lalu sang ayah membiarkannya sampai mendidih tanpa berkata apapun. 

Si anak hanya diam menunggu apa yang sedang dilakukan ayahnya, dalam hati ia bertanya-tanya apa sesungguhnya yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit berlalu, sang ayah mematikan api. Lalu menyisihkan wortel dan menaruhnya di dalam mangkuk. Sedangkan telur dan kopi  ia masukkan di mangkuk yang lain.

Setelah melakukan segala keanehan itu, sang ayah bertanya, “Coba sebutkan apa yang kau lihat?” 

Dengan tegas si anak menjawab, “Wortel, telur, dan kopi ayah”.

Sambil mengangukkan kepala sang ayaha lalu mengajaknya untuk mendekat, dan memintanya merasakan wortel yang tadi telah di rebus. tanpa bertanya apa-apa si anak segera melakukannya, ia merasakan wortel itu terasa lunak. lalu sang ayah memintanya lagi mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulit telur tersebut, si anak mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Dan yang terakhir, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi. Kali ini si anak tersenyum ketika mencicipi kopi yang nikmat dengan aromanya yang khas. 

Setelah melakukan semua hal yang diminta sang ayah, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?” 

Sang ayah menjawab. "Anakku begini, bukankah telah kau saksikan ketiganya melalui proses yang sama dengan dimasukkan ke dalam air mendidih? Jiak hal itu diumpamakan, ketiganya telah melewati kesulitan yang sama, namun ketiganya memiliki reaksi yang berbeda." 

"Wortel yang sebelumnya keras dan sukar dipatahkan, tapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Lalu ada telur yang sebelumnya mudah pecah dan hanya sebuah cangkang tipis untuk melindungi isinya yang  cairan, tetapi setelah direbus isinya menjadi keras. Dan yang terakhir adalah Bubuk kopi, ia mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi yang tadinya tak ingin kamu makan tetapi setelah direbus kau sangat suka sekali menikmatinya."

"Termasuk bagian yang manakah kita, itulah yang penting wahai anakku. Ketika ada sebuah kesulitan yang meresahkan, bagaimana kita harus menghadapinya? Apakah seperti wortel, telur, ataukah kopi?”

Kawan, seberti inilah kita. Ketika berbagai macam masalah yang datang silih berganti, tinggal bagaimanakah kita menyikapinya. Apakah dengan ketakutan dan kebosanan yang menjadikan kita lunak, apakah segala cobaan itu menjadikan kita semkin kuat, dan atau malah menjadikan kita semakin indah. Ini tergantung dari diri kita dalam menghadapinya. Ingatlah, sesungguhnya halangan, cobaan, dan rintangan itulah yang dapat menjadikan kita sebagi manusia yang berharga.

1 komentar:

  • Taman Bacaan says:
    5 Februari 2012 pukul 18.54

    Begitu dalam. artikel yang bagus.....
    salam

Posting Komentar