Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

24 Apr 2012

Daun Hijau


Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin. ”Apa Khabar daun hijau,”!! katanya. 

Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. “Oo, kamu ulat, badanmu kelihatan kecil dan kurus. Mengapa?” tanya daun hijau. 

“Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?” kata ulat kecil. 

“Tentu-tentu mendekatlah ke mari.” Daun hijau berpikir, "Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang. tapi tak apalah."

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa melakukan sesuatu bagi ulat kecil yang lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering berubah warna dan akhirnya jatuh ketanah, ia lalu disapu orang dan dibakar.

*** 

Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama, tidakkah akhirnya semua yang ada akan binasa? Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai “hati” bagi sesama. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta pertolongan. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.

Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah. Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, karena Tuhan akan tetap merahmati dan memelihara kita. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan kebaikan, cinta kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran, kerendahan hati, dan iman. 

0 komentar:

Posting Komentar