Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

30 Mei 2012

Serigala dan Domba


Disuatu sore, telah terjadi gempa hebat yang meluluh lantahkan sebuah desa terpencil. Pepohonan bertumbangan, ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal, dan sawah ladang hancur berantakan. 

Bencana itu juga telah menghantarkan seekor anak serigala terdampar di sebuah sarang seekor domba yang baru saja habis melahirkan, domba itu mengira anak serigala itu sebagai salah satu anak yang ia lahirkan meski wajahnya sangat jauh berbeda dengan anak-anaknya yang lain. Domba berwajah serigala tersebut diberi nama Rodi. 

Seiring waktu berlalu, Rodi tumbuh dengan penuh kasih sayang, sama seperti saudaranya-saudaranya yang lain, setiap malam tiba Rodi selalu disusui dan diselimuti oleh induk domba. Rodi diajarkan bagaimana mencari sayur untuk mengenyangkan perutnya. Induk domba juga menanamkan kepada Rodi bahwa ia adalah seekor domba. Rodi selalu berpikir bahwa ia adalah domba yang lemah, tak berdaya, dan selalu diburu. Lingkungan Rodi pun memperlakukannya sebagai domba yang selalu diburu yang perlu berlari dan bersembunyi. 

Seringkali Rodi terkagum dengan serigala yang dianggapnya hebat karena bisa mengalahkan semua domba. Sering ia bermimpi mau melawan serigala karena merasa kuat dan bisa berlari kencang. Namun, ibunya selalu mengatakan bahwa Rodi adalah binatang yang sangat lemah. Saudara-saudaranya selalu mengejek ketika mendengar mimpi Rodi. Semua kawanan domba merendahkan karena mimpinya itu. 

Suatu hari keluarga Rodi dikejar segerombolan serigala. Beberapa domba tertangkap oleh serigala, termasuk juga Rodi. Serigalapun melahap domba satu persatu, kecuali Rodi. “Tunggu… binatang apakah kamu ini?” lolong serigala tua kepada Rodi. 

Rodi sangat ketakutan, “Aku domba, tolong jangan makan aku.” 

Serigala tua membentaknya, “Kamu bukan domba!!! kamu bagian dari kami, serigala!!!” 

Rodi diseret para serigala ke tepi sungai, “Coba kamu lihat ke sungai! Lihat wajahmu baik-baik!!!” Kata serigala Tua. 

Rodi bercermin ke sungai, tertegun dan membolak balik badan. Rodi menjawab, “Wajah dan tubuhku memang mirip serigala, tetapi kata ibu wajahku saja yang mirip serigala. Aku tetaplah seekor domba.” 

Serigala tua marah dan melolong dengan keras, “baik, sekarang buka mulutmu, dan mulailah melolong.” 

Rodi melakukannya dan mulailah dia percaya kalau dia seekor serigala. Rodi mulai berlari, melolong dan bergulat dengan serigala lainnya. 

Kini tercapailah impian Rodi untuk bergulat dengan serigala. Rodi sungguh jadi serigala yang kuat dan perkasa. Rodi menemukan dirinya tidak selemah yang diajari domba-domba untuk mencapai impiannya. Hanya satu yang Rodi tidak biasa lakukan, memakan daging domba.

0 komentar:

Posting Komentar