Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

17 Okt 2012

Cinta Segi Tiga di Rasi Virgo


Spica terlibat cinta segitiga dengan Saturnus dan Luna. Ketiganya mengadu pada Virgo, sang perawan. Entah apa yang dikatakan Virgo, tapi yang jelas Luna kemudian menjauh dari Spica dan Saturnus. Patah hatikah Luna? Entahlah.....

Di pertengahan bulan April ini, tampak jelas di langit malam sisi timur sedikit ke tenggara, tiga benda langit membentuk titik-titik sudut segitiga. Spica - Saturnus - Bulan (Luna). Cahaya yang terpancar dari ketiganya
turut meramaikan langit malam bersama taburan bintang lain yang berwarna-warni. Beberapa titik cahaya terlihat kemerahan, putih terang, atau kebiruan. Apalagi memasuki minggu ke-2 April (sekitar tanggal 6 - 8 April 2012), bulan berada dalam fase purnama. Spica akan terbit lebih dulu sekitar pukul 18.30 WIB, disusul Saturnus beberapa menit kemudian, terakhir Bulan dengan jarak waktu yang kian lama.

Posisi Spica-Saturnus-Bulan per tanggal 7 April 2012 (kredit : stellarium)

Posisi Spica-Saturnus-Bulan per tanggal 8 April 2012 (kredit : stellarium)

"Trio cahaya" ini menghias langit malam dekat rasi Virgo. Salah satu rasi yang termasuk dalam 13 zodiak dalam sistem konstelasi bintang. Virgo sendiri sering dikatakan sebagai "virgin" atau perawan. Dalam mitologi Yunani, diceritakan Virgo adalah putri dari Themis (dewi keadilan). Sosok Virgo digambarkan sebagai seorang dewi yang membawa batang gandum. Bintang utama rasi ini, Spica, dalam bahasa Latin berarti "ear of wheat" (wheat = gandum). Virgo disebut juga sebagai Astraea, atau Persephone putri Ceres. Dalam mitologi Mesir, Virgo dikenal sebagai Isis.

Nama lain Spica adalah Alpha Virginis, merupakan bintang ganda (binary star). Jarak Spica dari bumi yang begitu jauh (260 tahun cahaya), membuat Spica terlihat seperti satu bintang berwarna kebiruan dan terlihat cukup cerlang. Jarak antar bintang dalam sistem bintang ganda Spica ini sekitar 18 juta km dan keduanya saling mengorbit dalam 4 hari. Dalam kelas spektra bintang, Spica merupakan bintang kelas B. Bintang pada kelas ini merupakan bintang panas raksasa bersuhu 11.000 - 25.000 Kelvin. Bintang kelas O dan B termasuk bintang berumur pendek. Bintang-bintang pada kelas inilah yang nantinya meledak menjadi supernova dalam proses evolusinya. Suhu bintang besar Spica sendiri berkisar 22.400 Kelvin dan bintang yang lebih kecil 18.500 Kelvin. Di langit malam, Spica nampak terlihat dekat dengan sebuah bintang raksasa merah bernama Arcturus.

Lantas siapakah Saturnus, yang telah membuat Luna kian menjauh dari Spica?

Dikenal pula sebagai Kronos dalam mitologi Yunani, dan dianggap sebagai pelindung panen. Kronos adalah salah satu Titan (penguasa Bumi sebelum dewa-dewa Olympus) anak dari Uranus dan Gaia (Bumi) yang beristrikan Rea. Dalam astronomi, nama Titan dan Rea turut diabadikan sebagai satelit Saturnus.

Saturnus merupakan planet ke-6 dalam tata surya. Dikenal karena keindahan cincinnya, dan termasuk satu dari lima planet yang bisa dilihat tanpa bantuan teleskop. Cahaya yang terpancar dari planet ini sejatinya adalah cahaya matahati yang dipantulkannya. Ukurannya 9,5 kali bumi dan memiliki banyak sekali satelit (bulan). Saat ini setidaknya tercatat ada 61 satelit alam yang dimiliki Saturnus. Titan adalah satu diantaranya yang memiliki ukuran terbesar (bahkan lebih besar dari Merkurius).

0 komentar:

Posting Komentar