Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

5 Jan 2012

Makna Sebuah Cinta dan Pernikahan


Satu hari, seorang Murid bertanya pada gurunya, "Guru, apa itu cinta dan bagaimanakah saya bisa menemukannya ?" 

Gurunya menjawab, "Di depan sana ada ladang gandum yang luas dan berjalanlah, berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting gandum didsana. Jika menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan sebuah cinta." 

Murid itupun berjalan menelusuri ladang gandum tersebut, dan tidak seberapa lama ia kembali tanpa membawa satu rantingpun. 

Guru bertanya, "Mengapa kamu kembali dengan tangan kosong tanpa sebuah rantingpun?" 

Murid itu menjawab, "Saya hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh untuk berbalik. Sebenarnya Saya telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi Saya tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak Saya ambil ranting tersebut. Saat Saya berjalan lebih jauh lagi, baru Saya sadari bahwasannya ranting-ranting yang Saya temukan kemudian tak seindah ranting yang tadi, jadi akhirnya tak  sebatangpun yang saya bawa." 

Gurunya kemudian berkata "Sekarang kamu telah mengetahui apa itu Cinta”. 

Di hari yang lain, Murid kembali bertanya, "Guru, apa itu perkawinan dan bagaimana Saya bisa menemukannya ?" 

Gurunya menjawab "Ada hutan yang subur di depan saja, berjalanlah tanpa boleh menoleh atau berbalik kembali, dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi dan besar lalu bawa kemari, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan." 

Kemudia murid itu berjalan memasuki hutan tersebut. Tidak seberapa lama ia kembali dan membawa sebatang pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang besar, dan tidak juga terlalu tinggi, bahkan pohon itu sangatlah biasa-biasa saja. 

Gurupun bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu ?" 

Murid menjawab, "Berdasarkan pengalaman sebelumnya ketika mencari ranting gandum terbaik, Saya kembali hanya dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan kali ini Saya tidak ingin pulang dengan tangan kosong. Saya perhatikan pohon ini dan sepertinya tidaklah terlalu buruk, jadi saya putuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Saya tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya." 

Guru pun kemudian berkata, "Maka itulah arti sebuah perkawinan". 

Sahabat...
Cinta semakin dicari maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan hawa nafsu terhadap keinginan dan harapan yang lebih tinggi. 

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan. Tiada suatupun yang didapat, dan waktu tidak dapat dimundurkan kembali. Masa tidak dapat berjalan mundur, maka terimalah cinta itu apa adanya. 

Sedangkan perkawinan, merupakan kelanjutan dari sebuah Cinta. Perkawinan adalah proses memanfaatkan cinta, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatanmu untuk mendapatkannya. Ketika kesempurnaan yang ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya. Maka isilah kehampaan itu dengan keyakinan.

2 komentar:

Posting Komentar