Laman

Please Select The Desired Language

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

9 Feb 2012

Refleksi Diri Kita


Suatu hari, ada seorang anak yang masih kecil berjalan di sebuah gunung bersama ayahnya. Karena jalannya licin, tiba-tiba anak itu terpeleset dan menjerit, “Arghhh........” Betapa kagetnya ia, ketika mendengar ada suara di balik gunung. 

Dengan penuh rasa ingin tahu, ia kembali berteriak, “Haiii..., siapa kau...?!” Kembali ia mendengar suara dari balik gunung itu. Anak itupun semakin merasa telah dipermainkan. Dengan perasaan amat marah, ia kembali berteriak. “Kau pengecut...!” Tapi sekali lagi, terdengar suara balasan dari balik gunung.

Bingung dengan apa yang terjadi, si anak kecil bertanya pada ayahnya. “Ayah, sebenarnya apa yang terjadi? Siapa orang yang menirukan ucapanku tadi? Mengapa aku tidak melihatnya?” 

Mendengar pertanyaan anaknya itu, sang ayah lalu berkata, “Anakku, mari perhatikan ini..!!” Kemudian, sang ayah berteriak sekuat tenaga kearah gunung, “Aku mengagummimu.....” sekali lagu ayahnya berteriak, “Kau adalah sang juara...!”.

Anak itu masih terheran-heran dan belum juga bisa memahaminya. Kemudian ayahnya menjelaskan, “Anakku, orang-orang menyebutnya gema. Tetapi, ada makna lain di balik itu semua bagi kita. Sebuah gema akan mengembalikannya pada kita apa saja yang sudah kita lakukan dan kita katakan, hidup kita ini hanyalah sebuah refleksi dari segala tindakan kita”.

Kawan, Bila kita ingin mendapatkan lebih banyak ketulusan dan kasih sayang di dunia ini, maka berikanlah ketulusan dan kasih sayang dari hati kita. Bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari diri kita. Hal ini berlaku pada siapa saja dan pada segala aspek dalam kehidupan. Hidup akan memberikan apa yang telah kita berikan kepadanya, maka sebenarnya hidup ini bukan suatu kebetulan. Hidup adalah pantulan dari diri kita, gema itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar